Senin, 09 Februari 2009

Beda LAN dan WAN

Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.



Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

Urutan warna kabel UTP

Tutorial singkat ini cocok banget buat yang sedang mo bikin jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari 2 client, yang pake hub (jauh lebih murah ketimbang router :D). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data.
UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair". Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair soalnya di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Nah klo cuman buat misal bikin jaringan komputer di kantor ato kampus ato warnet, paling ngirit ya pake yang kategori 3. Udah lebih dari cukup.
Setau gue ada banyak merek yang beredar di pasaran, cuman yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Per meternya berkisar dari Rp. 1500 - 2000,- Kalau mau jatuh murah dan pakenya banyak beli aja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150meteran. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya tuh bentuknya kayak colokan telepon cuman lebih besar. Bilang aja mo beli konektor RJ-45. Harganya klo ngecer sekitar Rp.2500,- an
Foto RJ45 - Konektor untuk kabel UTP
Foto RJ - 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang
Crimp Tool Satu lagi yang sangat penting, kamu kudu punya tang khusus buat masang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya “crimp tool". Ini alat gunanya buat ‘ngematiin’ ato ‘nanem’ ato apalah istilahnya itu konektor ke kabel UTP. Jadi sekali udah di ‘tang’ udah ga bisa dicopot lagi itu konektor. Harganya memang agak mahal dibanding tang biasa. Antar Rp.75rb - 150rb. Dan klo mo lebih ok, biar ga nanggung tambah duit lagi sekitar 125rban buat beli lan tester. belinya yang merek dari taiwan aja. lebih murah. bentuknya tuh kayak kotak, dan ada lampu lednya 8 pasang, bisa kedap kedip.
OK sekarang peralatan udah siap, gue mulai aja. Secara umum pemasangan kabel UTP ada 2 tipe, tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?
OK! Untuk tipe straight itu digunakan buat nyambungin dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross untuk client langsung ke client (cpu to cpu) ato dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straightUrutan pin tipe straightTipe ini paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya sih begini (dilihat dari bolongannya konektor, dari kiri ke kanan - lihat foto disamping) : 2 orange - 1 ijo - 2 biru - 1 ijo - 2 coklat . 2 orange disini maksudnya pasangan orange muda sama orange tua, dst. Tapi ga usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung sini urutan pin pertamanya orange muda, maka ujung yang lain urutan ping pertamanya juga harus orange muda. jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan. Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung cuman pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi soal. Buat jelasnya coba lihat foto dibawah, yang gue foto dari sebuah buku (coba tebak! bisa ga, buku apa hayuooo? :D)
Straight Tru dan cross pinYang kiri urutan korespondensi buat tipe straigh, yang kanan yang cross
Nah waktu mo pasang kamu potong ujung kabelnya, trus susun kabelnya trus ratain pake piso potong yang ada di crimp tool. Kamu ga perlu repot repot harus ngelepasin isolasi pada bagian ujung kabel, soalnya waktu kamu masukin itu kabel ke konektor trus di gencet pake crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor nembus mpe dalem kabel. Perhatikan, agar gencetnya yang keras. soalnya klo ga keras kadang itu pin ga tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalo udah trus kamu tes pake lan tester. Masukin ujung ujung kabel ke alatnya, trus nyalain, klo lampu led yang di lan tester nyala semua, dari nomor 1 mpe 8 berarti kamu sukses. Klo ada salah satu yang ga nyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu kamu gencet lagi pake tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalo udah kamu gencet kok masih ga nyambung, coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 blon. Klo ternyata udah bener dan masih gagal, berarti memang kamu hari ini sedang tidak beruntung.. kesian deh.. hehe.. ulang lagi aja.. okay!
LAN TESTERLAN TESTER - alat buat ngecek kabelnya nyambungnya bener ato ga. Untuk tipe straight klo bener ntar dari led 1 mpe 8 berkedip.
Berikut adalah foto dari bawah dari ujung kabel UTP yang udah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):
Contoh konektor RJ45 yang udah dipasang di kabel UTP dan berhasil dengan baikurutan pin standar
Dan klo yang ini ga standar, coba perhatiin urutan warna pinnya… ga standar banget. tapi tetep aja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):
Contoh konektor RJ45 yang udah dipasang di kabel UTP dan berhasil dengan baik - TIDAK STANDARurutan pin TIDAK standar
Sekarang Tipe CrossUntuk tipe cross itu dipake buat nyabungin langsung antar 2 pc, ato yang umumnya buat nyambungin antar hub. (misal karena colokan di hubnya kurang). Cara pasangnya juga sebenarnya gampang. sama seperti tipe straight, pin yang dipake juga sebenarnya cuman 4 pin aja, pin 1-2-3 dan 6. Nah yang beda pas pasangnya. Klo di tipe cross, pin 1 nyambung ke pin 3 ujung yang lain. pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Jelasnya coba deh liat “Gambar 5″. Praktisnya gini, di ujung pertama kamu susun pinnya sesuai standar buat yang tipe “straight” nah di ujung yang laen kamu susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".
masih bingung ? gini deh gampangnya:ujung pertama:1: orange muda2: orange tua3: ijo muda4: biru muda5: biru tua6: ijo tua7: coklat muda8: coklat tua
maka diujung yang lain harus begini:1: ijo muda2: ijo tua3: orange muda4: biru muda5: biru tua6: orange tua7: coklat muda8: coklat tua
agak ngerti kan? jadi disini posisi nomor 1,2,3 ma 6 yang dituker.. Nah ntar klo pas di tes pake LAN tester ntar led 1,2,3, ma 6 saling bertukar. Klo tipe straight kan nyalanya urutan, nah klo tipe cross ada yang lompat lompat. Tapi yang pasti kudu nyala semua tiap led dari nomor 1 mpe 8.

komunikasi menggunakan kabel atau nirkabel

KOMUNIKASI MENGGUNAKAN KABEL ATAU NIRKABEL

Kalau kita lihat dari segi kenyamanan, jaringan nirkabel tipe ini merupakan tipe yang paling mudah dan nyaman untuk diinstal di rumah atau di kantor kecil . Sebuah komputer pada jaringan nirkabel memakai adapter jaringan khusus yang mengirimkan gelombang radio melalui udara. Komputer lain apa pun di dalam jangkauan itu yang juga memakai adapter jaringan nirkabel dapat menerima transmisi dan mampu berkomunikasi dengan baik, meskipun komputer-komputer dipisahkan oleh ruangan, dinding atau gedung. Di samping itu sistem ini pun paling mudah untuk diimplementasi-kan, karena tidak memerlukan kabel, namun tentu saja jika Anda memutuskan untuk menggunakan tipe ini perlu diperhitungkan biaya dan tentu saja dibatasi oleh jarak di antara komputer dalam suatu jaringan.
Saat ini sudah mulai banyak perusahaan untuk membuat standarisasi bagi jaringan nirkabel. Standar yang paling umum dan sudah dikenal antara lain adalah 802.11b, atau WiFi, yang menawarkan kecepatan sampai 11 Mbps. Teknologi ini dikembangkan oleh organisasi sama yang mengembangkan Ethernet, IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc.). Istilah WiFi sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Wireless Ethernet.
Tipe Jaringan WiFi
Saat ini dikenal dua tipe jaringan WiFi yaitu Ad hoc dan infrastructure. Di dalam jaringan Ad hoc, setiap komputer dengan suatu adapter jaringan nirkabel berkomunikasi secara langsung dengan setiap komputer lain dengan adapter nirkabel. Supaya sistem ini bisa jalan dengan baik, maka masing-masing komputer harus berada di dalam satu lokasi yang sama. Dengan kata lain jaringan nirkabel akan lebih baik apabila komputer dalam jaringan ditempatkan dalam satu lokasi yang tidak berjauhan, misalnya dalam satu ruangan atau dalam satu lokasi tertentu.
Apabila Anda akan menginstalasi jaringan WiFi Ad hoc sebenarnya cukup praktis. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa dengan sistem ini Anda dapat menyambung atau menghubungkan komputer dalam suatu jaringan dengan jangkauan 100 kaki. Di samping itu Ad hoc sangat bermanfaat dan praktis apabila jaringan ini digunakan sewaktu-waktu, misalnya dalam suatu seminar, diskusi, rapat dan sebagainya.
Jarang untuk jaringan WiFi berbeda-beda tergantung jenis dan pabrik pembuatan adapter yang digunakan. Selain itu masalah jangkauan ini juga tergantung jumlah titik akses dan kecepatan yang diperlukan untuk mengakses suatu jaringan berbasis WiFI.
Apabila Anda akan menghubungkan lebih dari dua komputer yang jaraknya lebih dari 100 kaki, maka yang perlu diperhatikan adalah proses setting atau setup jaringan infrastruktur WiFi. Sebenarnya tipe jaringan ini didasarkan pada suatu titik akses yang menggunakan adapter nirkabel ataupun bisa juga dicantelkan ke jaringan Ethernet. Titik akses dengan tipe ini membolehkan jarak yang lebih jauh dibanding jaringan Ad hoc, karena masing-masing komputer dengan adapter nirkabel perlu berada di dalam jangkauan titik akses saja dan bukan dilingkungan yang lebih luas.
Anda mungkin pernah mendengar standar jaringan sebelumnya? Yaitu HomeRF. Tipe ini kalah bersaing dengan WiFi. HomeRF merupakan spesifikasi yang tidak jauh berbeda dengan WiFi, bahkan saat ini menawarkan kecepatan 1 Mbps. Selain itu ada standar yaitu Bluetooth. Standar ini didesain untuk membuat PAN (Personal Area Network) yang mengizinkan device berkomunikasi satu sama lain tanpa kabel. Misalnya, komputer notebook, personal digital assistant, dan telepon selular mendukung Bluetooth, maka masing-masing device dapat berkomunikasi dengan device lainnya hanya dengan berada di dalam proximity yang dekat.
Jadi dengan demikian tiga standar tersebut mirip dalam desain teknisnya tetapi tidak kompatibel satu sama lain. Bagi standar yang didesain untuk jaringan di rumah atau di kantor kecil, WiFi menawarkan kecepatan koneksi yangh lebih baik. HomeRF lebih kuat tetapi lambat dibanding WiFi. Bluetooth dirancang hanya untuk PAN (Personal Area Network).
Beberapa tipe koneksi nirkabel lainnya memakai infra merah sebagai pengganti gelombang radio. Pemakaian infra merah praktis agak terbatas karena kecepatannya sedikit lebih lambat dan komputer-komputer harus berada di dalam satu lingkungan yang harus berdekatan dan kelihatan satu sama lain agar bisa berkomunikasi.
Microsoft Windows Vista menyediakan piranti-piranti baru yang cukup akurat dan canggih yang membuat jaringan dengan WiFi menjadi lebih mudah. Konfigurasi jaringan nirkabelnya yang otomatis mendukung jaringan WiFi dan menghilangkan perkiraan proses konfigurasi jaringan nirkabel. Setelah Anda mengaktifkan konfigurasi jaringan nirkabelnya yang otomatis, Microsoft Windows Vista mendeteksi jaringan nirkabel yang tersedia.
Memakai Jaringan Saluran Telepon
Saat ini sebagian besar kantor dan perumahan sudah memasang dan menggunakan telepon sebagai sarana komunikasi. Saya yakin rumah Anda pun sudah memasang line telepon. Jaringan saluran telepon memanfaatkan keuntungan dari pemasangan kabel kawat untuk menghubungkan komputer-komputer Anda. Teknologi ini didukung dan distandarisasikan oleh sekelompok pakar industri yang disebut Home PNA (Home Phoneline Networking Alliance) dan teknologi ini bisa beroperasi dengan memanfaatkan keuntungan dari bandwidth saluran telepon yang tidak dipakai. Jaringan saluran telepon tidak terganggu dengan layanan telepon biasa Anda, sehingga Anda masih dapat menelepon dan memakai jaringan rumah Anda dalam waktu bersamaan.Jaringan saluran telepon tidak sama seperti koneksi memakai telepon. Dengan koneksi memakai telepon, satu komputer pada jaringan Anda memakai saluran telepon untuk berhubungan ke Internet. Dengan jaringan saluran telepon, masing-masing komputer pada jaringan dipasang ke saluran telepon, tetapi masing-masing komputer itu pada dasarnya tidak melakukan sambungan telepon apa pun. Sebaliknya, masing-masing komputer itu memakai bandwidth ekstra pada kabel telepon fisik untuk berkomunikasi satu sama lain. Anda dapat mempunyai jaringan saluran telepon yang menghubungkan semua komputer Anda dan melakukan koneksi memakai telepon dari salah satu komputer dalam waktu bersamaan.
Untuk memakai saluran telepon Anda, Anda tidak perlu memasang kabel baru apa pun atau memakai hub jaringan, tetapi Anda harus memastikan bahwa stopkontak telepon letaknya di dekat setiap komputer yang ingin Anda hubungkan ke jaringan. Satu-satunya hardware baru yang Anda butuhkan adalah adapter jaringan saluran telepon bagi setiap komputer dan kabel telepon yang cukup untuk dipasang dari komputer ke stopkontak telepon. Pasang saja kabel telepon ke stopkontak telepon di dekat komputer Anda, lalu pasang ujung kabel yang lain ke adapter jaringan saluran telepon yang sesuai. Namun untuk sistem ini di Indonesia kelihatannya masih jarang digunakan karena berbagai hal. Perlu diketahui bahwa jaringan komputer menggunakan saluran telepon secara ekonomis memang jauh lebih murah dan kecepatannya pun lumayan yaitu sekitar 10 Mbps.
Memakai Jaringan Ethernet
Jaringan komputer menggunakan Ethernet adalah tipe koneksi jaringan yang sangat populer bagi kebanyakan pemakai di Indonesia. Ethernet relatif tidak mahal untuk dipakai dan juga menyediakan cara yang sangat cepat baik untuk proses instalasi, setting maupun dalam hal pengiriman informasi di antara komputer-komputer yang terkoneksi ke jaringan. Saat ini ada dua tipe kabel Ethernet, yaitu coaxial dan UTP (unshielded twisted pair). Kabel coaxial berbentuk seperti tipe kabel yang dipakai untuk antena televisi, sedangkan kabel UTP menyerupai kabel telepon dengan konektor yang sedikit lebih besar. Saat ini kemungkinan besar orang sudah tidak lagi menggunakan jaringan Ethernet coaxial karena UTP sudah menjadi trend dan sudah menjadi pilihan utama. Bagi pemakaian jaringan, Anda membutuhkan tipe kabel UTP yang dinamakan Category 5 (Cat5) UTP atau 10/100BaseT Cat5. Suatu jaringan yang didasarkan pada kabel Cat5 UTP mengharuskan Anda mempunyai hardware tambahan yang dinamakan hub apabila jaringan komputer melibatkan komputer lebih dari 2 unit.
Sedangkan mengenai kelemahan utama jaringan yang didasarkan pada Cat5 UTP adalah jumlah pengkabelan yang mungkin dibutuhkan. Bila Anda mempunyai beberapa komputer yang tersebar di beberapa ruangan, maka Anda cukup banyak kabel, konektor.
Anda mungkin sudah mengetahui bahwa saat ini banyak digunakan kabel Cat5 UTP yang sudah diinstalasi. Untuk mengetahui apakah kabel tersebut jenis Cat5 UTP atau bukan Anda dapat melihatnya dari stopkontak dan periksa pelatnya. Apakah stopkontak itu merupakan konektor RJ-11 yang normal atau stopkontak itu tampaknya jauh lebih besar. Kalau bentuk konektor itu seperti stopkontak telepon tetapi lebih besar, kemungkinan konektor tersebut adalah RJ-45, yang merupakan tipe konektor yang dipakai dengan Cat5 UTP.Memilih Kecepatan Ethernet
Seperti kita ketahui saat ini bahwa HUB dan NIC atau Ethernet dikenal ada dua kecepatan yang paling umum yaitu Ethernet dan Fast Ethernet. Kecepatan akses Ethernet dapat digunakan sebagai sarana tukar menukar informasi dengan kecepatan 10 Mbps, sedangkan Fast Ethernet bisa digunakan untuk tukar menukar data dalam 100 Mbps.
Apabila di kantor atau di rumah Anda mempunyai komputer kurang dari delapan unit dan semuanya terkoneksi ke jaringan dan semuanya digunakan untuk mengakses Internet, printer sharing, maka Ethernet 10 Mbps adalah pilihan yang paling murah dan kecepatannya pun cukup bisa diandalkan. Kemudian apabila Anda merencanakan memakai jaringan untuk berbagai keperluan, misalnya mendengarkan musik, film, menyetel musik, tukar menukar file grafis, internet, printer sharing dan lain-lain, maka kartu jaringan yang paling sesuai adalah Fast Ethernet.
Kemudian apabila Anda akan menggunakan berbagai tipe koneksi jaringan, seperti Ethernet yang digabungkan dengan saluran telepon, nirkabel, dan lain-lain, maka pemakaian HUB dan NIC atau Ethernet yang 100 Mbps merupakan kebutuhan.
No Comments »

prinsip kerja komunikasi data

Prinsip kerja sistem komunikasi data menggunakan teknologi amatir paket radio akan diterangkan. Terutama akan dibahas dari segi \fIphysical-layer\fP dan \fIlink-layer\fP
Dengan meningkatnya pemakaian komputer di Indonesia, kebutuhan akan informasi menjadi lebih terasa. Di samping itu, untuk mengurangi peralatan peripheral (seperti printer dan disk), alangkah baiknya jika beberapa komputer dapat menggunakan peralatan peripheral tersebut secara bersamaan. Salah satu alternatif pemecahan yang mungkin dilakukan untuk memenuhi hal ini adalah dengan mengkaitkan komputer-komputer ini dalam sebuah jaringan komputer.
Dalam ruang lingkup wilayah yang lebih luas biaya komunikasi untuk mengembangkan jaringan komputer menjadi sangat tinggi, terutama jika kita harus berpangku sepenuhnya pada industri jasa telekomunikasi di Indonesia. Alternatif pemecahan yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan sistem komunikasi radio untuk membawa informasi digital dari satu komputer ke komputer yang lain dalam jaringan komputer.
Dalam artikel ini akan dijelaskan prinsip kerja sistem komunikasi data antar komputer menggunakan amatir radio. Sistem ini dikenal sebagai \fIAmateur Packet Radio Network\fP (AMPRNet). Akan ditekankan arsitektur \fIphysical-layer\fP dan \fIlink-layer\fP jaringan AMPRNet. Pada prinsipnya sistem ini sama dengan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) X.25 milik PERUMTEL - perbedaannya, sistem ini menggunakan media pengantar radio (pada SKDP digunakan kabel telepon) dan protokol \fIlink-layer\fP AX.25 (Amatir X.25) merupakan modifikasi dari CCITT X.25 (pada SKDP).
Dalam aritel terpisah berjudul "Wide Area Network menggunakan TCP/IP" penulis akan mencoba menjelaskan aplikasi AMPRNet untuk membawa protokol TCP/IP diatas protokol \fIlink-layer\fP AX.25 yang akhirnya membuka kemungkinan untuk menghubungkan berbagai komputer seperti Sun Workstation, VAX dsb.
Jaringan Komputer Menggunakan Radio.
Jaringan AMPRNet merupakan jaringan komputer menggunakan radio. Walaupun demikian protokol \fInetwork layer\fP dan protokol-protokol diatasnya tidak tergantung pada jenis protokol \fIlink layer\fP yang digunakan. Dengan kata lain, jaringan AMPRNet dapat dengan mudah dihubungkan dengan jaringan-jaringan komputer lokal lainnya yang menggunakan kabel. Mengingat kelebihan media komunikasi radio khususnya untuk pengiriman data jarak jauh, jaringan AMPRNet lebih cenderung untuk membentuk sebuah \fIMetropolitan Area Network\fP (MAN) atau bahkan \fIWide Area Network\fP (WAN).
Perangkat keras pada sistem komunikasi paket radio.
Perangkat keras yang digunakan agar sebuah komputer dapat bergabung dalam jaringan AMPRNet secara umum dapat dilihat pada gambar 1. Terlihat bahwa komputer tersambung melalui sebuah \fITerminal Node Controller\fP ke pesawat pancarima radio. Tergantung kecepatan pengiriman data yang digunakan, untuk kecepatan rendah 300-1200 baud, kita dapat menggunakan pesawat pancarima yang umum digunakan oleh para amatir untuk melakukan kompunikasi. Modifikasi pesawat sama sekali tidak diperlukan.
Pada kecepatan tinggi (terutama > 9600 baud), rangkaian audio maupun filter yang digunakan tidak mampu untuk membawa lebar spektrum informasi yang dikirim. Contoh, pada kecepatan 56 K baud menggunakan metoda \fIMinimum Shift Keying\fP (MSK), lebar spektrum data yang dikirim adalah 70KHz. Untuk mengirimkan data selebar ini diperlukan pesawat pemancar maupun penerima radio khusus yang mampu membawa spektrum yang sangat lebar ini.
Pada kecepatan rendah umumnya digunakan modulasi \fIFrekuensi Shift Keying\fP (FSK). Modem yang digunakan tersambung pada rangkaian \fIHigh Level Data Link Controller\fP (HDLC) dimana protokol \fIlink layer\fP AX.25 ditumpangkan. Pada kecepatan rendah, seluruh rangkaian ini (termasuk rangkaian prosesor mikro pengatur protokol \fIlink layer\fP AX.25) dibangun menjadi satu kesatuan yang dikenal sebagai \fITerminal Node Controller\fP (TNC).
Hubungan antara TNC dengan komputer mikro dilakukan melalui saluran komunikasi serial RS232C. Untuk kecepatan rendah, hubungan dengan pesawat pancarima juga dilakukan secara langsung ke mic dan speaker dari pesawat tersebut. Pada komputer yang kita gunakan dapat dijalankan program terminal (seperti Procomm atau TeleMate). Untuk aplikasi jaringan komputer yang lebih rumit, seperti menyambungkan jaringan ARCNet atau Ethernet ke AMPRNet, lapisan-lapisan protokol di atas \fIlink layer\fP harus dijalankan. Umumnya para amatir radio menjalankan program KA9Q TCP/IP untuk melakukan internetworking menggunakan radio. Hal ini akan dijelaskan dalam artikel terpisah.
Lapisan protokol \fIlink layer\fP AX.25 merupakan turunan dari CCITT X.25 seperti yang digunakan pada Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) milik PT. INDOSAT maupun Perumtel. Perbedaan yang menyolok antara AX.25 dengan X.25 adalah dalam hal pengalamtan. Dalam AX.25 digunakan \fIcall-sign\fP amatir radio untuk mengalamatkan paket yang dikirim. Untuk membuka kemungkinan bagi sebuah stasiun amatir memancar pada beberapa pemancar yang berbeda sekaligus, digunakan \fIsub station ID\fP (SS-ID). Contoh, pada AMPRNet dapat dikenal YC1DAV-1, YC1DAV-2, YC1DAV-3 dan sebagainya. Pemancar tersebut dapat memancar bersamaan tanpa menimbulkan masalah.
Bentuk frame AX.25 tampak pada gambar 2. Maksimum informasi (data) yang dapat dikirim dalam satu frame adalah 255. Pada saat ini telah dilakukan beberapa perubahan, khususnya untuk pengiriman data kecepatan tinggi dan aplikasi TCP/IP dimungkinkan untuk mengirimkan lebih dari 255 byte data dalam satu frame. Frame AX.25 dibuka dan ditutup oleh flag byte yang berisi 01111110. \fIAddress field\fP berisi alamat tujuan, alamat pengirim paket dan stasiun-stasiun amatir yang berfungsi sebagai relay. Dengan menggunakan stasiun amatir lain sebagai relay, kita dapat meminta pertolongan dari stasiun amatir lain untuk mengirimkan data ke tempat tujuan. Hal ini dikenal sebagai \fIdigipeater\fP (digital repeater). Pada \fIcontrol field\fP berisi indentifikasi bentuk frame AX.25 yang dikirim. Apakah frame ini untuk melakukan koneksi (membuka hubungan komunikasi), koreksi (jika ada frame AX.25 yang rusak dalam pengiriman), untuk \fIbroadcast\fP dan sebagainya. \fIPacket ID\fP (PID) digunakan untuk memberitahukan jenis data yang dikirim apakah data ini berbentuk teks, binary atau protokol dari lapisan \fInetwork layer\fP. \fIFrame Check Sequence\fP (FCS) digunakan oleh bagian penerima pada proses pendeteksian kesalahan.
Pada proses pengiriman data umumnya digunakan \fIacknowledge\fP dari stasiun penerima untuk memberitahukan bagian pengirim apakah data yang diterima baik atau tidak. Jika tidak bagian penerima akan mengirim perintah data \fIreject\fP dan meminta bagian pengirim untuk mengirimkan kembali frame AX.25 yang rusak. Hal ini berlangsung jika proses pengiriman informasi dilakukan antara dua stasiun yang terhubung secara logik satu dengan yang lain. Hal ini dilakukan dengan mengirimkan paket \fIconnect\fP diawal hubungan.
Untuk mengatasi jika salah satu stasiun mengalami gangguan pada bagian penerima maupun pengirim digunakan \fIwatch dog timer\fP sehingga jika untuk selang tertentu tidak terjadi pengiriman paket stasiun ini akan mencheck apakah statiun yang lain masih mengudara atau tidak. Hal ini dilakukan menggunakan fasilitas \fIre-try\fP dari hubungan yang terjadi. Dengan kata lain, stasiun ini akan mencoba link yang ada. Jika sesudah beberapa kali \fIretry\fP stasiun lawan tidak menjawab, diasumsikan terjadi gangguan dan hubungan komunikasi diputus. Pada proses normal, proses \fIdisconnect\fP dilakukan oleh operator. Perlu dicatat bahwa pada penggunaan protokol TCP/IP keandalan hubungan dikendalikan sepenuhnya oleh Transmission Control Protocol (TCP) pada \fItransport layer\fP. Dalam hal ini, bentuk \fIhand shake\fP yang baru saja dijelaskan pada \fIlink layer\fP AX.25 sama sekali tidak digunakan. AX.25 hanya dilihat sebagai media pembawa yang diasumsikan tidak mungkin melakukan \fIhand shake\fP.
Secara umum \fIphysical layer\fP dan \fIlink layer\fP dalam jaringan \fIAmateur Packet Radio Network\fP (AMPRNet) telah diterangkan. Penggunaan AMPRNet yang menggunakan media radio sebagai media pengiriman informasi membuka kemungkinan bagi pengembangan \fIWide Area Network\fP (WAN) dengan biaya murah. Hal ini mungkin akan dapat menjadi alternatif pemecahan pengembangan UNINET yang saat ini terasa tersendat-sendat karena tingginya biaya komunikasi yang harus dikeluarkan.
Pada dasarnya infra-struktur yang ada di Indonesia telah memungkinkan untuk membentuk jaringan AMPRNet, terbukti dengan banyaknya amatir radio di Indonesia yang telah tergabung di AMPRNet bahkan hubungan komunikasi keluar negeri telah rutin dilakukan. Masalah yang harus dipecahkan adalah pembuatan TNC untuk paket radio di dalam negeri agar biaya secara keseluruhan dapat ditekan. Berdasarkan pengalaman penulis berkecimpung dengan rekan-rekan amatir lainnya, pengetahuan tentang cara kerja sistem prosesor mikro sangat kurang. Hal ini menyulitkan bagi para amatir radio di Indonesia untuk mengembangkan sendiri peralatan TNC. Jika ada segelintir amatir radio yang mempunyai kemauan dan kemampuan menangani sistem prosesor mikro, kami yakin hal ini bukan hal yang sulit untuk dikembangkan di Indonesia. Semoga artikel singkat ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang AMPRNet dan permasalahannya dalam pengembangannya di Indonesia.

topologi jaringan

Topologi jaringan komputer adalah bentuk perancangan baik secara fisik maupun secara logik yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer. Ada 3 Topologi dasar jaringan komputer, yaitu sbb.
1. Linear Bus PC1 PC2 PC3 PC4 I I I I Server=================== backbone== I I I I PC5 PC6 PC7 PC8 Pada topologi linear bus semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang berbentuk garis lurus (linear). Sehingga, data yang dikirim akan melalui semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat data tersebut sesuai dengan alamat yang dilalui, maka data tersebut akan diterima dan diproses. Namun, jika alamat tidak sesuai, maka data akan diabaikan oleh terminal yang dilalui dan pencarian alamat akan diteruskan hingga ditemukan alamat yang sesuai. Kelebihan: - hemat kabel - mudah dikembangkan - tidak membutuhkan kendali pusat - layout kabel sederhana - penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan. Kelemahan: - deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil - kepadatan lalu lintas tinggi - keamanan data kurang terjamin - kecepatan akan menurun bila jumlah user (pemakai) bertambah - diperlukan repeater untuk jarak jauh 2. ring PC1 server __ / PC2 -- ( _ _ ) – PC3 PC4 Pada topologi ring semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang membentuk lingkaran. Sehingga, setiap terminal dalam jaringan saling tergantung. Akibatnya, apabila terjadi kerusakan pada satu terminal, maka seluruh jaringan akan terganggu. Kelebihan: - hemat kabel - tidak perlu penanganan bundel kabel khusus’ - dapat melayani lalu lintas data yang padat Kelemahan: - peka kesalahan - pengembangan jaringan lebih kaku - lambat - kerusakan pada media pengirim/ terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan 3. Star PC1 Server / PC2 – HUB – PC3 PC4 Pada topologi star semua PC (terminal) dihubungkan pada terminal pusat (server) yang menyediakan jalur komunikasi khusus untuk terminal yang akan berkomunikasi. Sehingga, setiap pengiriman data yang terjadi akan melalui terminal pusat. Kelebihan: - paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah - penambahan atau pengurangan terminal sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain - kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan Kelemahan: - boros kabel - kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis - perlu penanganan khusus bundel kabel Selain ketiga topologi dasar di atas juga terdapat topologi lainnya yang merupakan hasil pengembangan dari ketiga topologi tersebut. Topologi yang lainnya tersebut, antara lain: 1. tree/ hierarkis –merupakan hasil dari gabungan topologi bus dan star yang bentuknya seperti pohon bercabang; 2. mesh –merupakan hasil dari gabungan topologi bus, star, dan ring; 3. web –setiap terminal dalam topologi ini dapat saling berhubungan dengan terminal lainnya melalui beberapa link;dll.